Karya Baiq Nurya Hidayati
Sesal mengepul tampakkan diri
Menjelma bak algojo yang siap melukai
Suramnya masa lalu terngiang kembali
Sang algojo mengintai siaga di balik jeruji
hati
SESAL,
Kau tebas puing-puing bahagia yang
menghampiri
Kau terkam serpihan residu cinta dalam taman
hati
Kau koyakkan semangat dalam bara api jiwa
ini
Kau tusuk aku dengan pedang pencipta lara,
mengalirkan darah pilu ,
ku lemah tak berdaya,
SESAL,
Kau undang amarah
guntur bergelegar
Petir menyambar damai hingga
terbakar
Damaiku jadi abu
Diterpa angin jadi
debu, berlalu
SESAL,
Kau torehkan luka pembasmi tawa
Kau torehkan luka pembasmi tawa
Kau hantui fikiranku
Menakutiku dengan
hadirkan memori dosa
Air mataku tak lagi
beku
Kini leleh mengalir
terus melaju
SESAL,
Yang kau tinggalkan hanyalah kepedihan
Dalam tepekur, kau layangkan hina dina
Kau sayat jiwa ini dengan bahak tawa celamu
Aku termangu kaku serasa jadi batu
Ya Rabbi, haruskah
aku terdiam dalam perbukitan sesal terus mengeluh?
Aku hilang arah,
Masih tersesat dalam muara puing-puing perih
SESAL tersenyum garang
SESAL menatap sangar
SESAL membantai kejam
Syahdu tangisku lirih
Berdesah dalam sela nafas
Bergumam dalam sela cucuran tangis
AKU MENYESAL.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar