RSS

Mau buat buku tamu ini ?
Klik di sini

Minggu, 08 November 2015

BERTARUNG




Panas terik sang surya di bukit pantai Kuta
Pantulkan cahyanya di sela pesona birunya hamparan samudera
Silaukan mata-mata mereka yang haus budaya

Dua pemuda bidang ditengah bundaran kerumunan
Saling menatap dengan tatapan sangar
Bak algojo yang siap lukai tawanan
Penikmat budaya mulai menatap gusar
Berharap sang pemuda mampu taklukan lawan

Laki-laki perkasa memulai aksinya
Lihai badan menangkis dan menyerang pemuda dihadapannya
Pecut maut melukai tubuh mereka
Mengalirkan darah pilu hingga lemah tak berdaya
Hingar bingar teriakan sekitar bundaran, membakar bara api semangat dalam jiwanya
Bangkit lagi dan berjuang
Berjuang!

Pria yang terluka menyerang
Bagaikan singa yang memangsa buruannya
Mengoyakkan sendi-sendi pertahanan lawannya
Merongrong tenaga lawan
Terus menerkam
Terus menerjang
Ia haus DARAH!
Ia haus darah

Sakit yang ia rasa tak padamkan kobaran api emosi dalam dirinya
Pemuda yang tampak lemah itu tak mau menyerah

Walau punggung banjir darah
Walau nafasnya terengah-engah
Walau tersayat
Walau mungkin ia akan sekarat
Hingga mungkin hidupnya kan tamat

Mereka saling menyakiti
Mereka saling melukai
Mereka beraksi
Bukan karena bermusuhan
Tapi tekad mempertahankan warisan budaya peresean
Adu ketangkasan
Adu mental
Berjuang!

Dua pemuda bidang bertarung
Bukan sekedar jadi pemenang  yang hanya ingin menang
Tapi bertarung dengan cinta demi budaya warisan nenek moyang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar